Tidak benar satu pulau yang terhitung di dalam Website Warisan Global UNESCO ini jadi keliru satu primadona yang jadi buruan berasal dari para wisatawan pas mengikuti aktivitas sailing komodo.
Sekilas, apa sih yang mampu ditunaikan di Pulau Padar? Cuma foto-foto, naik tangga, panas-panasan. Ya memang, tetapi coba tanyakan kepada hati kecilmu pas memirsa foto orang-orang di Pulau Padar saat anda belum dulu. Kecuali bilang bukan iri, tentu bokis!
Photo hunting di Pulau Padar jadi highlight tak terbantahkan selama sailing komodo. Anda kudu menaiki tidak cukup lebih 525 anak tangga untuk menuju titik tertinggi pulau ini.
Tersedia lebih dari satu photostop point. Semakin tinggi, maka semakin cetar background foto yang anda sanggup. Namun, jangankan di point tertinggi, baru turun kapal saja Pulau Padar telah menawarkan ratusan sudut foto yang instragamable sekali.
Jikalau anda sailing bersama dengan phinisi, anda akan diantar oleh sekoci untuk tiba di pulau ini. Lantas anda perlu membayar tiket masuk di loket yang berada persis di depan anak tangga. Untuk nominal harga tiket, mampu segera ditanyakan kepada petugas. Harganya bukan terus. Susah untuk spill out the tea!
Rekomendasi untuk anda : Open trip labuan bajo
Sehabis tersebut, jejakkan kaki satu per satu di anak tangga, and here comes the sun!
Terik namun cantik!
Pulau Padar akan mengimbuhkan sensasi fantastis melalui panorama dan matahari surganya. Lelah gara-gara menjalani anak tangga akan terbayar waktu anda menyaksikan ke sekeliling. Biru bahari yang mendadak bikin rindu. Cantiknya pantai yang memaksa dilihat sambil duduk santai. Gagah bukit yang mengusir galau hingga terbirit-birit.
Bukan tersedia komodo di Pulau Padar. Syahdan, mereka enyah dikarenakan putusnya rantai makanan. Lalu sejauh memandang akan terlihat gugusan pulau yang terhitung di di dalam Kawasan Taman Nasional Komodo. Istimewa sekali!
Belum kembali tersedia suguhan 2 pantai berpasir merah jambu yang dipisahkan oleh satu bukit kecil. Apakah anda berkunjung waktu matahari terbit, atau matahari tenggelam, Pulau Padar terus berada terhadap puncak pesonanya.
Silakan siapkan saja sunblock untuk melindungi kulit berasal dari pancaran segera pendar matahari di Padar, topi, kacamata hitam, dan juga alas kaki yang nyaman untuk terjadi.
Eits, namun tersedia lebih dari satu hal yang mesti anda ketahui kala mengunjungi Pulau Padar. Diantaranya: dilarang merokok, dilarang berlaku destruksi, dan menerbangkan drone tanpa izin berasal dari petugas Taman Nasional Komodo.
Alam bukan meminta lebih tidak cuman kelestarian dan rasa cinta kok.
Di Pulau Padar kami juga akan diajarkan untuk bersabar. Terkecuali anda berkunjung selagi pulau ini tengah ramai-ramainya, maka anda kudu rela antri untuk dapat foto di keliru satu spot paling baik di sana.
Pulau Padar juga mengajarkan kami untuk toleran, saling berbagi setapak untuk mencapai estetika yang mutlak. Sehingga rela menghambat langkah ketika wisatawan lain terengah. Atau menyingkir sejenak sehingga orang lain sanggup bergerak.
Meninggalkan pulau ini akan mengakibatkan hati sedikit berderit. Apakah akan tersedia kunjungan kedua, atau ketiga, dan seterusnya?
Apakah wisatawan sesudah kami akan sanggup mempertahankan pendar di Pulau Padar sehingga selalu bersinar?
Gara-gara sungguh, andaikan Pulau Padar adalah sebersit rasa, maka dia adalah rindu.
Belum didatangi merayu-rayu, ketika ditinggal menyebabkan sendu.