Pemahaman Tentang Akun Pendapatan dalam Akuntansi

Dalam sebuah bisnis atau bisnis, tentunya terdapat berbagai jenis transaksi. Penting untuk menyimpan catatan rutin di akun untuk memudahkan pengelolaan, salah satu contohnya adalah akun pendapatan.

Secara umum, ada dua kelompok akuntansi dalam akuntansi. Kedua grup adalah tag asli dan tag nama.

Untuk memahami sepenuhnya fungsi dari setiap tag, kita harus masuk ke dalamnya. Namun, kali ini kita hanya membahas salah satunya saja, yaitu bagian dari name tag, yaitu income tag. Konsultan Pajak

Definisi akun pendapatan

Akun secara umum didefinisikan sebagai salah satu bagian dari sistem akuntansi yang berfungsi sebagai media akuntansi.

Akuntansi berisi semua transaksi keuangan yang mengakibatkan aset, modal, utang, biaya, serta perubahan pendapatan.

Akuntansi pendapatan adalah akuntansi untuk kenaikan atau keuntungan yang berasal dari perdagangan atas keuntungan.

Dalam lingkup bisnis, pendapatan yang berasal dari dua sumber: operasional dan non-operasional.

dihitung selama periode waktu tertentu, baik bulanan atau tahunan. Hal ini berdampak pada usaha atau keberlangsungan usaha.

Semakin tinggi pendapatan, semakin besar potensi bisnis untuk membiayai setiap pengeluaran.

Pendapatan berasal dari kegiatan utama suatu usaha atau bisnis, seperti barang atau jasa.

Sedangkan pendapatan non-performing yang berasal dari seluruh transaksi di luar kegiatan usaha utama. Bisa dari bunga, sewa atau kontrak serta penjualan surat berharga.

Saldo atau sementara dari akun pendapatan ini akan dimasukkan dalam kelompok akuntansi dalam akuntansi.

Umumnya, jenis akun yang disertai dengan laporan pengeluaran pada laporan laba rugi, yang merupakan saldo sementara.

Pendapatan sendiri masih terbagi.

Ada pendapatan ekonomi dari sumber lain, serta pendapatan dari penjualan produk perusahaan.

Berikut rangkumannya sudah kami siapkan untuk penjelasan lebih lengkapnya.

Pendapatan Non Operasional yang Sering Diperoleh Perusahaan

Dari uraian singkat di atas Anda sudah mengetahui bahwa ada dua jenis pendapatan non-performing dari perusahaan.

Contoh pendapatan dari penggunaan properti oleh pihak lain seperti royalti, sewa dan bunga.

Untuk pendapatan dari penjualan real estate, seperti surat berharga dari real estate serta aset tidak berwujud.

Berikut ini adalah beberapa contoh pendapatan non-performing dari perusahaan. Keduanya terlibat dalam perdagangan dan manufaktur.

Baca juga: Manajemen Piutang: pengelolaan yang Tepat Bagi Bisnis

1. Dari pendapatan sewa

Ini disebut pendapatan sewa atau sering Pendapatan sewa.

Jenis pendapatan ini berasal dari kenyataan bahwa perusahaan menyewakan properti untuk kepentingan lain sesuai keinginan pihak.

Jenis pendapatan ini biasanya mengisi akun-akun pendapatan perusahaan.

Terutama perusahaan yang berusaha mengembangkan dengan aset yang ada.

2. Pendapatan dari keuntungan atau laba

Keuntungan yang dimaksud disini adalah keuntungan yang diperoleh dari penjualan aktiva tetap Perseroan.

Misalnya, sebuah perusahaan sekarang memiliki gudang yang tidak terpakai. Mereka membeli gudang itu beberapa tahun lalu untuk 800 juta. Gudang kini berhasil dijual seharga $1 miliar.

Selisih 200 juta tersebut merupakan pendapatan bukan operasional atau pendapatan lain berupa keuntungan.

3. Royalti

Pendapatan real estate lainnya dari perusahaan seringkali dalam bentuk royalti.

Royalti adalah lisensi untuk menggunakan aset di luar keuntungan atau produk komersial.

Sebut sebagai logo atau merek, mesin, dan lainnya. Sekali lagi, royalti yang diperoleh dari hasil penjualan aset perusahaan, yang umumnya tidak berwujud, bukan komersial.

Baca juga: Definisi, Rumus, dan Cara Menghitung Laba Bersih Perusahaan

6. Bunga

Ketika sebuah perusahaan menawarkan penawaran kepada pihak ketiga dan menerima layanan perundingan bersama, ini adalah pendapatan lain atau bunga pendapatan.

Bunga kredit akan menjadi hak pemberi kredit karena telah membantu pihak lain mencapai tujuan.

Bunga adalah harga jasa yang diberikan. Jenis pendapatan ini sering terlihat pada akun pendapatan perusahaan.

7. Dividen

Salah satu pendapatan utama banyak perusahaan adalah pembagian keuntungan di pasar saham.

Sebagai pemegang saham, mereka berhak atas dividen.

Saham dibagikan kepada pemegang saham sebagai hasil dari peningkatan keuntungan.

Akibatnya, sebuah perusahaan membeli saham dari DVDV sebagai akibat dari pembelian saham dari perusahaan lain.

Baca juga: Cara Membuat Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang

8. Jual – Beli Garansi

Memiliki bisnis tentunya menjadi salah satu tujuan.

Selain apa yang dilakukan perusahaan, pemilik bisnis sering berinvestasi pada jenis asuransi lain.

Beberapa dianggap sebagai investasi jangka panjang, seperti saham.

Namun, beberapa di antaranya adalah benar-benar jangka pendek dan sering terlibat di pasar saham.

Selisih antara jual beli jaminan ini dapat menjadi sumber pendapatan lain bagi Perseroan.

Di sisi lain, perbedaan adalah keuntungan.

sekuritas yang paling umum diperdagangkan adalah saham dan obligasi.

Itulah sedikit penjelasan tentang akun income, anda bisa mempelajarinya dan memahaminya.

Singkatnya, pendapatan perusahaan termasuk pendapatan operasional dan non-operasional.

Keduanya sama-sama penting untuk pencatatan yang detail dan efisien agar lebih mudah digunakan sebagai laporan keuangan.

Hal ini dikarenakan keadaan keuangan perusahaan saat ini dapat diketahui dari akun ini dan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan keuangan apapun. https://proconsult.id/