Salah satu hal yang tersirat dari sini untuk pelatihan atau perkembangan profesional seorang penerjemah ialah seorang penerjemah selayaknya menaruh perhatian terhadap orang lain semua jenis orang dan meraih setiap kesempatan untuk mempelajari betapa beragamnya cara orang bertingkah laku.
Idealnya, hal ini berlangsung sejak masa kanak-kanak dan berlanjut sepanjang hayatnya. Karena mereka akan menjadi penerjemah setiap sesuatu dan penerjemah perkata.
Orang tua? Sudah jelas. Setiap anak sangat menaruh perhatian pada perbuatan orang tuanya, sebab memahami orang tua Anda setidaknya pada taraf tertentu sangat penting sebagai upaya untuk bertahan hidup (survival). Guru? Tentu saja.
Salah satu hal pertama yang dicoba mahasiswa untuk dilakukan pada setiap mata kuliah yang diambilnya adalah bagaimana memahami sang dosen: keinginan, harapan, kegemaran, ketidaksenangannya, dan sebagainya.
Keyakinan orang dewasa lainnya menyatakan: haruskah saya mentaatinya atau tidak? Dapatkah saya mempercayainya atau tidak? (Turutilah mereka yang terlihat mirip dengan orang tua Anda, tetapi berikan kepercayaan Anda kepada mereka yang terlihat benar-benar menyukai dan menghargai Anda. Jangan percaya dan menurut kepada mereka yang tampaknya ingin memperdayakan Anda atau mendekati Anda tatkala Anda sedang tidak ingin diganggu.) Teman sebaya: si Fulan atau si Polan itu anaknya bagaimana? Sok ngebos, pemalu, asyik, atau membosankan?
Tatkala tumbuh dewasa-khususnya menjadi orang yang bercita-cita sebagai penerjemah-anak selalu menaruh perhatian pada orang di sekelilingnya, bahkan ketika tidak ada alasan yang jelas untuk itu. Ini berlangsung dengan sendirinya. Teman-teman, rekan kerja, sanak ke rabat. Tidak ketinggalan para penjaga toko, wiraniaga, tukang listrik dan tukang ledeng, pengantar surat, pelayan restoran, kasir bank-semua orang yang berhubungan
dengan kehidupan kita sehari-hari. Orang tak dikenal yang sudah berkali-kali berjumpa dengan kita: orang yang tak sengaja bertubrukan, orang yang menggoda bayi, orang yang menggaruk-garuk telinga anjing, orang yang satu lift dengan kita. Orang tak dikenal yang belum pernah kita jumpai sebelumnya: yang kita dengar mengobrol di dalam bis atau kita lihat berlalu-lalang di jalan raya.. Kita mengawasi dan mengamati mereka dengan cermat. Kita mentransfer ucapan mereka ke telinga dan mulut kita. Kita ingin tahu, seperti apa rasanya menjadi orang tersebut.
Dan apa yang kita ketahui? Apa yang kita perhatikan? Perangai, kebiasaan saat gugup, sikap dan bahasa tubuh, ekspresi raut wajah, gaya berjalan dan berbicara. Pilihan kata: kata dan frasa tertentu akan selalu menggugah kenang an hidup akan orang tertentu yang mempergunakan kata dan frasa itu pada situasi tertentu. Kita akan ingat situasi itu sampai sekecil-kecilnya: betapa panasnya hari itu, baju yang dikenakan seseorang, suara tawa seseorang, ada rasa gelisah yang samar-samar.
Dengan kata dan frasa yang lain, kita akan bersusah-payah menghubung-hubungkannya dengan orang atau situasi tertentu. Misalnya, sebuah kata yang me nyebabkan Anda tertawa geli saat Anda masih anak-anak, tetapi harus digunakan dengan serius saat Anda sudah dewasa; atau sebuah kata dalam bahasa daerah Anda yang mengingatkan Anda dengan kenangan kampung halaman, tetapi kata itu dipakai dengan cara yang lain sekali di kota, tempat Anda tinggal sekarang.
Ya, sangat tidak enak bagi kita, bukan? Teman dan keluarga mengira kita ingin mengobrolkan sesuatu, seperti logistik gudang modern atau penggerak media gas mereka. Mereka mulai berbicara dengan penuh semangat tentang persoalan itu, dan ujung-ujungnya semua itu ternyata kita masih kekurangan kosakata untuk membicarakannya.
Terkadang secara tak sengaja saya menguping pembicaraan, misalnya di dalam bis, dan ketika seseorang mengucapkan sebuah kata yang sudah bertahun-tahun saya cari, saya nyaris ingin menyalami orang itu, tetapi tentu saja saya tidak bisa melakukannya. Dalam kondisi tertentu seseorang bisa saja belajar tanpa dilibatkan dalam sebuah kegiatan, namun ia akan menyerap dan mereka sebuah adegan yang sedang terjadi dihadapannya, baik berupa suara, video atau kejadian nyata yang ia alamai.
itu semua bagian dari latihan memahami dan memaknai setiap hal yang dilihat dan dialaminya. Jasa penerjemah JITS tidak hanya memberikan pengalaman soal menerjemah namun bagaimana tim penerjemah yang bergabung di dalamnya dilatih sebaik mungkin agar menjadi penerjemah yang handal dan profesional