Cara Efektif Menjadi Pendengar Yang Baik

 

 

Pendengar yang baik adalah orang yang tidak menghakimi orang lain sampai percakapan selesai. Manfaat dari perilaku ini antara lain menghormati, dihargai, dan tidak menyalahkan orang lain.

Ini termasuk memperluas hubungan, mengembangkan empati, dan mempermudah mencari solusi atas masalah yang sedang dibahas.

Jika Anda masih berpikir Anda adalah pendengar yang buruk, jangan khawatir. Untuk membantu Anda, berikut adalah 9 cara Anda bisa menjadi pendengar yang baik.

  1. Berhenti meremehkan lawan bicara

Salah satu alasan seseorang tidak bisa menjadi pendengar yang baik adalah karena dia sering meremehkan lawan bicaranya.

Hal ini biasanya terjadi ketika ia berhadapan dengan orang-orang tertentu. Sayangnya, alasan ini seringkali diskriminatif.

Misalnya, saat berhadapan dengan atasan Anda, Anda bisa mendengarkan dengan penuh perhatian. Tetapi ketika Anda sampai di rumah dan berbicara dengan ibu Anda sendiri, Anda terlihat malas.

Hal yang sama berlaku ketika Anda mengobrol dengan pelayan dan mereka yang pekerjaannya sering dipandang rendah.

Jadi, jika Anda benar-benar ingin menjadi seseorang yang bisa mendengarkan orang lain, singkirkan pikiran-pikiran sepele.

Terutama kepada mereka yang telah berkontribusi dalam hidup Anda. Tunjukkan rasa hormat Anda dengan mengabaikan mereka saat mereka berbicara.

  1. Dengarkan dengan jujur ​​untuk mempersiapkan

Tidak semua orang tidak bisa menjadi pendengar yang baik karena mereka diskriminatif. Terkadang, ada juga orang yang tidak bisa mendengarkan orang lain karena belum siap.

Bayangkan saja Anda adalah seorang pekerja kantoran dan Anda tidak kembali ke asrama sampai jam 8 malam karena lembur. Anda merasa sangat lelah. Namun tiba-tiba, seorang teman kos datang ke kamar Anda, berniat untuk curhat.

Dalam hal ini, Anda mungkin tidak mendengarkan ceritanya dengan benar. Karena secara fisik dan mental, Anda perlu istirahat.

Jadi, alih-alih dipaksa, dengan jujur ​​akui bahwa Anda tidak bisa diberitahu saat itu. Bahkan jika teman Anda terus curhat, biarkan dia pergi.

Setidaknya Anda sudah diperingatkan, Anda belum siap untuk curhat.

  1. Jangan Sibukkan Smartphone Anda

Jika Anda ingin menjadi “pendengar yang baik”, cara mudah untuk melakukannya adalah dengan berhenti bermain di ponsel Anda.

Ya, saat mengobrol dengan seseorang, coba singkirkan smartphone Anda terlebih dahulu. Tindakan ini sepele, namun sepertinya sulit dilakukan bagi banyak orang.

Pahami bahwa Anda perlu menghormati orang yang berinteraksi dengan Anda. Bahkan jika Anda sibuk bermain dengan ponsel Anda, tentu saja mereka akan merasa tidak enak dan akhirnya malu dengan tindakan Anda.

Terutama ketika mereka berbicara dengan Anda dengan antusias. Atau, mereka ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting.

  1. Jangan menyela pembicaraan

Hentikan kebiasaan yang mengganggu seperti menyela percakapan. Sikap ini bisa membuat Anda terlihat tidak sopan di mata orang lain.

Terkadang ini bisa dianggap sebagai lelucon. Namun jika hal itu terjadi berulang-ulang, tentunya akan membuat kesal pihak lain.

Ingatlah bahwa ketika seseorang berbicara kepada Anda, dia merasa Anda layak untuk diajak bicara. Anda dianggap sangat menyenangkan untuk bisa memahaminya atau diajak bicara.

Hargai dengan menunjukkan sikap menghargai. Luangkan waktu beberapa menit agar lawan bicara Anda dapat mengungkapkan maksud atau ceritanya sepenuhnya tanpa terganggu.

  1. Hindari gangguan

Apakah Anda sering kehilangan fokus saat mengobrol? Situasi ini juga menghalangi seseorang untuk menjadi pendengar yang baik.

Kami sudah berusaha mendengarkan, tapi akhirnya gagal fokus. Akibatnya, kami seolah tidak memperhatikan percakapan yang sedang berlangsung.

Jika Anda mengalami masalah seperti itu, cobalah istirahat sejenak untuk minum kopi atau teh. Selain membuat situasi menjadi lebih mudah, kopi atau teh juga dapat membantu Anda fokus pada percakapan yang sedang berlangsung.

Bagaimana jika Anda harus fokus mendengarkan dalam suasana formal?

Jelas bukan kopi atau teh di mana-mana. Oleh karena itu, dalam acara formal, permen bisa digunakan sebagai gantinya.

  1. Jangan menghakimi

Sikap menghakimi adalah sikap yang dicirikan oleh kecenderungan seseorang untuk menilai orang lain menurut standarnya sendiri. Orang yang menghakimi bukanlah pendengar yang baik.

Karena mereka terlalu sibuk membuat penilaian, tidak mengerti. Tidak bagus, kan?

Jadi berhentilah menghakimi orang lain jika Anda ingin menjadi orang yang menghargai percakapan orang lain.

Misalnya, teman Anda menceritakan bahwa dia dimarahi oleh ibunya karena nilainya yang buruk. Alih-alih menyebut teman Anda idiot, cobalah tunjukkan empati Anda.

Pikirkan teman Anda sebagai seseorang yang ingin Anda pahami dan dorong. Jadi, jangan pernah membantah bahwa teman Anda harus dimarahi.

  1. Berikan umpan balik yang baik

Beberapa orang curhat hanya untuk didengar. Namun, ada juga orang yang mau mencari solusi. Keduanya sah, tidak ada yang salah.

Jika teman atau saudara yang curhat kepada Anda hanya ingin didengarkan, ikuti tips yang disebutkan pada poin 6 di atas. Sedangkan jika teman atau saudara Anda membutuhkan solusi, mohon berikan masukan atau pendapat Anda sebanyak-banyaknya.

Nyatakan sudut pandang Anda dan apa yang akan Anda lakukan ketika menghadapi masalah teman. Tapi tolong hindari memaksakan pendapat Anda atau meminta teman untuk mengikuti solusi kami.

Mengapa? Karena dia bisa menemukan solusi yang lebih baik daripada dirinya sendiri.

Sumber : https://www.wensuhwan.com/