Arti Masya Allah, Ungkapan Saat Lihat Ciptaan Allah yang Menakjubkan

Dari jumlahnya pernyataan bahasa Arab, arti masya allah kalimat Masya Allah menjadi satu diantara yang kerap dipakai dalam pembicaraan setiap hari. Kalimat ini biasanya disampaikan saat seorang Muslim menyaksikan ciptaan Allah yang mengagumkan.

Arti Masya Allah, Ungkapan Saat Lihat Ciptaan Allah yang Menakjubkan

Mencuplik Tafsiran Alquranul Karim Surat Al-Kahfi, Syeikh Muhammad bin Shahih Al ‘Utsaimin menjelaskan jika kalimat Masya Allah mempunyai dua arti, yakni “berikut yang diinginkan oleh Allah” dan “apa yang diinginkan oleh Allah, karena itu itu yang bakal terjadi.”
Kalimat ini sebagai salah satunya wujud sanjungan dan doa yang diperuntukkan ke Allah SWT. Umat Muslim disarankan untuk mempraktikkannya seperti golongan Muslimin sebelumnya melakukan.
Lalu sebetulnya apakah arti dari pernyataan Masya Allah? Dan bagaimana pemakaiannya dalam pembicaraan setiap hari?

Makna Kalimat Masya Allah
Kadang-kadang manusia kagum dan kagum akan satu panorama cantik, kejadian yang mengagumkan dan mengagumkan. Saat hal tersebut terjadi, karena itu disarankan untuknya untuk ucapkan kalimat MasyaAllah.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan, “Disyariatkan untuk orang mukmin saat menyaksikan suatu hal yang membuat kagum sebaiknya dia ucapkan ‘Masya Allah’ atau ‘Baarakallahu Fiik’ atau ‘Allahumma Baarik Fiihi’ seperti firman Allah Ta’ala:

وَلَوْلَا إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَاء اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّ

‘Dan kenapa kamu tidak ucapkan ketika kamu masuk kebunmu “Maa Syaa Allah, Laa Quwwata Illaa Billah” (QS. Al Kahfi: 39)”
Mencuplik NU Online, kalimat ini demikian disarankan, seperti disebut dalam sabda Rasulullah SAW berikut ini:
“Kami dalam kitab ini terima kisah dari Anas RA jika Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa saja yang menyaksikan suatu hal yang membuat kagum, sebaiknya dia berbicara ‘Mâsyâ Allâh. Lâ quwwata illâ billâh’ (Suatu hal diinginkan Allah. Tidak ada kemampuan selainnya kemampuan Allah), pasti hal tersebut tidak akan memudharatkannya,'” (Saksikan Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, Kairo, Darul Hadits, 2003 M/1424 H, halaman 299).
Kalimat ini dapat diperuntukkan sebagai wujud sanjungan dan doa ke Allah SWT. Doa ini mempunyai tujuan untuk menginginkan karunia dari-Nya.